Ramadhan sudah lama selesai, Lebaran pun sudah berlalu. Anak-anak GB kembali kepada kebiasaan lama yaitu main DownHill. Masih dalam saat-saat libur lebaran cuman berhubung udah di penghujung ,tepatnya hari minggu tgl 12 Oktober 2008, jadi kali ini anak-anak GB tidak main DH Cikole tapi di Trek Oray Tapa. Tepatnya sih itu trek AM, tapi tetap seru dan tetap aman bagi Paulus dan Dimas yang pemula.
Berangkat
Sebelumnya udah pada janjian dulu di tiang GB jam 7:30, tapi ya seperti biasa -ngaret-, ada yg ganti ban dulu, nitip laptop di kostan orang, dll. 8 orang sudah berkumpul di tiang GB untuk berangkat. Yuda, yg tidak berniat ikutan, terus-menerus dikomporin biar ikutan. Akhirnya dengan modal pengalaman di Cikole dan rem belakang dari B' Nano, Yuda pun "terjerumus".
Perjalanan pun dimulai. Rombongan beli makan siang dulu buat disana -maklum di hutan ga ada warung nasi,. Masa makan daun-. dan ke Cisitu mengantar Yuda untuk mengambil helm dan sepatu ( 2 hal yg wajib klo mau main MTB). Perjalanan pun berlanjut. Ada sedikit perubahan, biasanya naik dari Dago Bengkok kali ini naiknya dari Alun-alun Ujung Berung. Biar kaya gitu ga masalah yg penting rame.... Ternyata untuk bisa mencapai ke tujuan P' Omo haru mengendarai pick-upnya, yg kami tumpangi juga, melewati jalan yg sangat berat. Ditengah jalan kaimi bertemu para pesepeda lain yg sedang nanjak. Setelah perjalanan yg panjang kami pun beristirahat dulu di sebuah warung depan SDN Palintang Jaya. Istirahat selesai, perjalanan dilanjutkan. Kali ini jalan yg harus ditempuh P' Omo sangaaaat berat. Tapi P' Omo tetap gigih sampai akhirnya sampai di perhentian terakhir untuk beliau (maksudnya perhentian terakhir P' Omo nganterin kami) dan merupakan awal petualangan kami.
Petualangan pun Dimulai
Setelah turun dari pick-up jalan yg harus ditempuh masih panjang dan menanjak, tapi kaki yg lelah menjadi tidak terasa karena mata disuguhi oleh pemandangan alam perbukitan dan lembah yg indah. Seperti biasa foto-foto dulu donk. Ga ada kamera kurang seru. Perjalanan pun berlanjut. Kali ini harus melewati jalan setapak yg juga panjang dan menanjak. Teknik menanjak sangat diperlukan di sini bukan hanya stamina dan kekuatan sampai-sampai B' Arif Nanjak nyusruk ke jurang, yg ada di pinggir jalan setapak, karena melakukan kesalahan yg cukup konyol -dan berakibat fatal- tetapi Tuhan memerintahkan semak-semak untuk menahannya agar tidak terus terjatuh. Tanjakan setapak berlanjut istirahat sambil foto-foto dulu sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Akhirnya sampai juga di puncak setelah perjalanan mendaki yg berat. Di puncak ternyata ada rombongan lain, rombongan P' Tio, yg menempuh jalan lain untuk naik tetapi turun lewat jalan yg sama. Sebelum turun tentunya harus makan siang dulu untuk mengisi tenaga dan sholat dzuhur sesuai perintah agama. Istirahat selesai. Jalan menurun menunggu untuk ditaklukan. Wah... gila beneeer tuh jalur seru abis... sayang yg ga ikut. Treknya mulus tanpa tangga walaupun jadi bisa ngebut tanpa rasa sakit yg dalam (ga kaya Cikole) walau pun tetap ada yg nyusruk. Arif DH sang penunjuk jalan sempat nyasar, tetapi momen ini dipakai untuk istirahat, minum, benerin sepeda yg rusak dan tentunya foto-foto (ada foto arif DH ama kambing loh...) Perjalanan pun dilanjutkan. Untuk kembali ke jalan yg benar tentunya harus nanjak lagi -untuk kaga jauh. tapi tetep aja Arif DH menuntun rombongan ke jalan yg salah lagi. Karena udah siang, panas dan lelah ya... cuek ahh turunin aja jalan yg ada. yg penting nyampe bandung.
Ending
Akhirnya sampai juga di Bandung tepatnya Sukamaiskin. Petualangan berganti menjadi perjalanan pulang. Sebelumnya mampir dulu di fladland untuk memperbaiki sepeda yg rusak setelah disiksa.
Daftar ga nyusruk :
Rata-rata pada nyusruk ga penting.
Yg ga nysruk ada Frans dan Yuda.
foto2 bisa diambil di "s.itb.ac.id/~frans_edison" habis itu cari aja sendiri
Berangkat
Sebelumnya udah pada janjian dulu di tiang GB jam 7:30, tapi ya seperti biasa -ngaret-, ada yg ganti ban dulu, nitip laptop di kostan orang, dll. 8 orang sudah berkumpul di tiang GB untuk berangkat. Yuda, yg tidak berniat ikutan, terus-menerus dikomporin biar ikutan. Akhirnya dengan modal pengalaman di Cikole dan rem belakang dari B' Nano, Yuda pun "terjerumus".
Perjalanan pun dimulai. Rombongan beli makan siang dulu buat disana -maklum di hutan ga ada warung nasi,. Masa makan daun-. dan ke Cisitu mengantar Yuda untuk mengambil helm dan sepatu ( 2 hal yg wajib klo mau main MTB). Perjalanan pun berlanjut. Ada sedikit perubahan, biasanya naik dari Dago Bengkok kali ini naiknya dari Alun-alun Ujung Berung. Biar kaya gitu ga masalah yg penting rame.... Ternyata untuk bisa mencapai ke tujuan P' Omo haru mengendarai pick-upnya, yg kami tumpangi juga, melewati jalan yg sangat berat. Ditengah jalan kaimi bertemu para pesepeda lain yg sedang nanjak. Setelah perjalanan yg panjang kami pun beristirahat dulu di sebuah warung depan SDN Palintang Jaya. Istirahat selesai, perjalanan dilanjutkan. Kali ini jalan yg harus ditempuh P' Omo sangaaaat berat. Tapi P' Omo tetap gigih sampai akhirnya sampai di perhentian terakhir untuk beliau (maksudnya perhentian terakhir P' Omo nganterin kami) dan merupakan awal petualangan kami.
Petualangan pun Dimulai
Setelah turun dari pick-up jalan yg harus ditempuh masih panjang dan menanjak, tapi kaki yg lelah menjadi tidak terasa karena mata disuguhi oleh pemandangan alam perbukitan dan lembah yg indah. Seperti biasa foto-foto dulu donk. Ga ada kamera kurang seru. Perjalanan pun berlanjut. Kali ini harus melewati jalan setapak yg juga panjang dan menanjak. Teknik menanjak sangat diperlukan di sini bukan hanya stamina dan kekuatan sampai-sampai B' Arif Nanjak nyusruk ke jurang, yg ada di pinggir jalan setapak, karena melakukan kesalahan yg cukup konyol -dan berakibat fatal- tetapi Tuhan memerintahkan semak-semak untuk menahannya agar tidak terus terjatuh. Tanjakan setapak berlanjut istirahat sambil foto-foto dulu sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Akhirnya sampai juga di puncak setelah perjalanan mendaki yg berat. Di puncak ternyata ada rombongan lain, rombongan P' Tio, yg menempuh jalan lain untuk naik tetapi turun lewat jalan yg sama. Sebelum turun tentunya harus makan siang dulu untuk mengisi tenaga dan sholat dzuhur sesuai perintah agama. Istirahat selesai. Jalan menurun menunggu untuk ditaklukan. Wah... gila beneeer tuh jalur seru abis... sayang yg ga ikut. Treknya mulus tanpa tangga walaupun jadi bisa ngebut tanpa rasa sakit yg dalam (ga kaya Cikole) walau pun tetap ada yg nyusruk. Arif DH sang penunjuk jalan sempat nyasar, tetapi momen ini dipakai untuk istirahat, minum, benerin sepeda yg rusak dan tentunya foto-foto (ada foto arif DH ama kambing loh...) Perjalanan pun dilanjutkan. Untuk kembali ke jalan yg benar tentunya harus nanjak lagi -untuk kaga jauh. tapi tetep aja Arif DH menuntun rombongan ke jalan yg salah lagi. Karena udah siang, panas dan lelah ya... cuek ahh turunin aja jalan yg ada. yg penting nyampe bandung.
Ending
Akhirnya sampai juga di Bandung tepatnya Sukamaiskin. Petualangan berganti menjadi perjalanan pulang. Sebelumnya mampir dulu di fladland untuk memperbaiki sepeda yg rusak setelah disiksa.
Daftar ga nyusruk :
Rata-rata pada nyusruk ga penting.
Yg ga nysruk ada Frans dan Yuda.
foto2 bisa diambil di "s.itb.ac.id/~frans_edison" habis itu cari aja sendiri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wow... postingannya seru nih...
tapi emang seru juga acaranya, pake haed tail bisa full speed...
kata gopal yang ada di belakang gw, dia sempet liat di cyclocomp nya, katanya kecepatannya sampe 40 km/jam di single track offroad.
asik treknya, cuma jauh nyampenya.
ah, gara2 pindah trek, jadinya nyusruk, jempol keseleo.